Rabu, 26 September 2012

Pentingnya Akhlak Islami


Posted by WD on August 5, 2008
TUJUAN
· Peserta memahami makna akhlak
· Peserta mengetahui sumber akhlak Islam
· Peserta mengetahui faktor-faktor pembentuk akhlak
· Peserta memahami pentingnya akhlak Islami
· Peserta mengetahui cara membentuk akhlak mulia



RINCIAN BAHASAN

Definisi Akhlak
Allah adalah Khalik yang menciptakan segala sesuatu di luar diri-Nya. Sedangkan segala sesuatu yang diciptakan-Nya disebut makhluk. Manusia dan segala sesuatu yang menyertainya adalah juga makhluk. Sekarang akhlak. Apakah akhlak itu? Jawabannya mudah : Akhlak ialah semua tingkah laku dan gerak-gerik makhluk dan yang dimaksud makhluk di sini (telah dipersempit) ialah manusia (hanya menyangkut tingkah laku manusia saja).
Sumber Akhlak Islam
Akhlak yang benar akan terbentuk bila sumbernya benar. Sumber akhlak bagi seorang muslim adalah al-Qur’an dan as-Sunnah. Sehingga ukuran baik atau buruk, patut atau tidak secara utuh diukur dengan al-Qur’an dan as-Sunnah. Sedangkan tradisi merupakan pelengkap selama hal itu tidak bertentangan dengan apa yang telah digariskan oleh Allah dan Rasul-Nya. Menjadikan al-Qur’an dan as-Sunnah sebagai sumber akhlak merupakan suatu kewajaran bahkan keharusan. Sebab keduanya berasal dari Allah dan oleh-Nya manusia diciptakan. Pasti ada kesesuaian antara manusia sebagai makhluk dengan sistem norma yang datang dari Allah SWT.
Faktor-faktor Pembentuk Akhlak

1. Al-Wiratsiyyah (Genetik)



· Misalnya: seseorang yang berasal dari daerah Sumatera Utara cenderung berbicara “keras”, tetapi hal ini bukan melegitimasi seorang muslim untuk berbicara keras atau kasar karena Islam dapat memperhalus dan memperbaikinya.



2. An-Nafsiyyah (Psikologis)



· Faktor ini berasal dari nilai-nilai yang ditanamkan oleh keluarga (misalnya ibu dan ayah) tempat seseorang tumbuh dan berkembang sejak lahir. Semua anak dilahirkan dalam keadaan fitrah, orangtuanyalah yang menjadikannya Yahudi, Nasrani atau Majusi (Hadits).
· Seseorang yang lahir dalam keluarga yang orangtuanya bercerai akan berbeda dengan keluarga yang orangtuanya lengkap.



3. Syari’ah Ijtima’iyyah (Sosial)



· Faktor lingkungan tempat seseorang mengaktualisasikan nilai-nilai yang ada pada dirinya berpengaruh pula dalam pembentukan akhlak seseorang.



4. Al-Qiyam (Nilai Islami)



· Nilai Islami akan membentuk akhlak Islami.Akhlak Islami ialah seperangkat tindakan/gaya hidup yang terpuji yang merupakan refleksi nilai-nilai Islam yang diyakini dengan motivasi semata-mata mencari keridhaan Allah.



Pentingnya Akhlak Islami

· Akhlak ialah salah satu faktor yang menentukan derajat keislaman dan keimanan seseorang. Akhlak yang baik adalah cerminan baiknya aqidah dan syariah yang diyakini seseorang. Buruknya akhlak merupakan indikasi buruknya pemahaman seseorang terhadap aqidah dan syariah. “Paling sempurna orang mukmin imannya adalah yang paling luhur aqidahnya.”(HR.Tirmidi). “Sesungguhnya kekejian dan perbuatan keji itu sedikitpun bukan dari Islam dan sesungguhnya sebaik-baik manusia keislamannya adalah yang paling baik akhlaknya.”(HR.Thabrani, Ahmad dan Abu Ya’la)
· Akhlak adalah buah ibadah
· “Sesungguhnya shalat itu mencegah orang melakukan perbuatan keji dan munkar” (QS. 29:45)
· Keluhuran akhlak merupakan amal terberat hamba di akhirat
· “Tidak ada yang lebih berat timbangan seorang hamba pada hari kiamat melebihi keluhuran akhlaknya” (HR. Abu Daud dan At-Tirmizi)
· Akhlak merupakan lambang kualitas seorang manusia, masyarakat, umat karena itulah akhlak pulalah yang menentukan eksistensi seorang muslim sebagai makhluk Allah SWT.
· “Sesungguhnya termasuk insan pilihan di antara kalian adalah yang terbaik akhlaknya”(Muttafaq ‘alaih).



Cara Mencapai Akhlak Mulia

1. Menjadikan iman sebagai pondasi dan sumber



· Iman artinya percaya yaitu percaya bahwa Allah selalu melihat segala perbuatan manusia. Bila melakukan perbuatan baik, balasannya akan menyenangkan. Bila perbuatan jahat maka balasan pedih siap menanti. Hal ini akan melibatkan iman kepada Hari Akhir. Akhlak yang baik akan dibalas dengan syurga dan kenikmatannya (QS. 55:12-37). Begitu pula dengan akhlak yang buruk akan disiksa di neraka (QS. 22:19-22).



2. Pendekatan secara langsung



· Artinya melaui al-Qur’an.Sebagai seorang muslim harus menerima al-Qur’an secara mutlak dan menyeluruh. Jadi, apapun yang tertera di dalamnya wajib diikuti. Misalnya, al-Qur’an melarang untuk saling berburuk sangka (QS. 49:12), menyuruh memenuhi janji (QS. 23:8), dsb.



3. Pendekatan tidak secara langsung



· Yaitu dengan upaya mempelajari pengalaman masa lalu, yakni agar kejadian-kejadian malapetaka yang telah terjadi tak akan terulangi lagi di masa kini dan yang akan datang.


Dari hal di atas, intinya adalah latihan dan kesungguhan. Latihan artinya berusaha mengulang-ulang perbuatan yang akan dijadikan kebiasaan. Kemudian bersungguh-sungguh berkaitan dengan motivasi. Motivasi yang terbaik dan paling potensial adalah karena ingin memenuhi perintah Allah dan takut siksa-Nya.

Membentuk Karakter Cara Islam


Anda pernah mendengar kata “split personality”? atau kepribadian yang terpecah? Maka semua itu berhubungan dengan proses pembentukan karakter dan moral seorang manusia. Karakter yang ada di dalam dirinya. Maka buku ini akan menjelaskan hal-hal yang berkaitan dengan karakter manusia dan proses pembentukannya, serta langkah-langkah apa yang harus dilakukan untuk membentuk karakter cara islam.
Krisis Moral dan Kepribadian
Kita hidup dalam sebuah dunia yang gelap, dimana setiap orang meraba-raba, namun tidak menemukan denyut nurani, tidak merasakan sentuhan kasih, dan tidak melihat sorot mata persahabatan yang tulus, dalam hal ini masyarakat mungkin mengalami krisis moral. Krisis moral dapat ditandai oleh dua gejala yaitu tirani dan keterasingan. Tirani merupakan gejala dari rusaknya perilaku sosial, sedangkan keterasingan menandai rusaknya hubungan sosial.
Penyebab terjadinya krisis moral adalah :
1. Adanya penyimpangan pemikiran dalam sejarah pemikiran manusia yang menyebabkan paradoks antarnilai, misalnya etika dan estetika
2. Hilangnya model kepribadian yang integral, yang memadukan kesalihan dengan kesuksesan, kebaikan dengan kekuatan, dan seterusnya
3. Munculnya antagonisme dalam pendidikan moral
4. Lemahnya peranan lembaga sosial yang menjadi basis pendidikan moral
Krisis moral ini menimbulkan begitu banyak ketidakseimbangan di dalam masyarakat yang tentunya tidak membuat masyarakat bahagia. Maka solusi yang sangat tepat bagi masalah ini hanya satu yaitu : Kembali menempuh jalan Allah, kembali kepada jalan islam. “Maka, barangsiapa mengikuti petunjuk-Ku, niscaya tidak ada kekhawatiran atas mereka, dan tidak pula mereka bersedih hati.” (QS. Al-Baqarah : 38)
Akhlak Dalam Semua Sisi Kehidupan
Akhlak adalah nilai pemikiran yang telah menjadi sikap mental yang mengakar dalam jiwa, lalu tampak dalam bentuk tindakan dan perilaku yang bersifat tetap, natural, dan refleks. Jadi, jika nilai islam mencakup semua sektor kehidupan manusia, maka perintah beramal shalih pun mencakup semua sektor kehidupan manusia itu.
Akhlak = Iman + Amal Shalih
Maka akhlak Laa Ilaaha Illallaah sebagai kumpulan nilai kebenaran, kebaikan, dan keindahan memasuki individu manusia dan merekonstruksi visi, membangun mentalitas, serta membentuk akhlak dan karakternya. Demikianlah, Laa Ilaaha Illallaah sebagai kumpulan nilai kebenaran, kebaikan, dan keindahan memasuki masyarakat manusia dan mereformasi sistem, serta membangun budaya dan mengembangkan peradabannya.
Walaupun islam merinci satuan akhlak terpuji, namun dengan pengamatan mendalam, kita menemukan satuan tersebut sesungguhnya mengakar pada induk karakter tertentu. Sedangkan akhlak tercela seperti penyakit syubhat dan syahwat, sama bersumber dari kelemahan akal dan jiwa.
Pembentukan prilaku
Faktor-faktor pembentuk perilaku antara lain :
Faktor internal :
1. Instink biologis, seperti lapar, dorongan makan yang berlebihan dan berlangsung lama akan menimbulkan sifat rakus, maka sifat itu akan menjadi perilaku tetapnya, dan seterusnya
2. Kebutuhan psikologis, seperti rasa aman, penghargaan, penerimaan, dan aktualisasi diri
3. Kebutuhan pemikiran, yaitu akumulasi informasi yang membentuk cara berfikir seseorang seperti mitos, agama, dan sebagainya
Faktor eksternal
1. Lingkungan keluarga
2. Lingkungan sosial
3. Lingkungan pendidikan
Islam membagi akhlak menjadi dua yaitu :
1. fitriyah, yaitu sifat bawaan yang melekat dalam fitrah seseorang yang dengannya ia diciptakan, baik sifat fisik maupun jiwa.
2. Muktasabah, yaitu sifat yang sebelumnya tidak ada namun diperoleh melalui lingkungan alam dan sosial, pendidikan, pelatihan, dan pengalaman
Proses pembelajaran
Dalam konsep Islam, karakter tidak sekali terbentuk, lalu tertutup, tetapi terbuka bagi semua bentuk perbaikan, pengembangan, dan penyempurnaan, sebab sumber karakter perolehan ada dan bersifat tetap. Karenanya orang yang membawa sifat kasar bisa memperoleh sifat lembut, setelah melalui mekanisme latihan. Namun, sumber karakter itu hanya bisa bekerja efektif jika kesiapan dasar seseorang berpadu dengan kemauan kuat untuk berubah dan berkembang, dan latihan yang sistematis.
Tahapan perkembangan perilaku
Tahap I (0 – 10 tahun)
Perilaku lahiriyah, metode pengembangannya adalah pengarahan, pembiasaan, keteladanan, penguatan (imbalan) dan pelemahan (hukuman), indoktrinasi
Tahap II ( 11 – 15 tahun)
Perilaku kesadaran, metode pengambangannya adalah penanaman nilai melalui dialog, pembimbingan, dan pelibatan
Tahap III ( 15 tahun ke atas)
Kontrol internal atas perilaku, metode pengembangannya adalah perumusan visi dan misi hidup, dan penguatan tanggung jawab kepada Allah
Ambivalensi Kejiwaan Manusia
Ambivalensi adalah dua garis jiwa yang berbeda bahkan berlawanan, namun saling berhadapan. Fungsinya :
1. Merekatkan sisi-sisi kepribadian manusia tetap utuh
2. Memperluas wilayah kepribadian manusia dengan tetap menjaga pusat keseimbangannya
3. Menjaga dinamika perkembangan jiwa manusia
Seseorang akan memiliki tingkat kesehatan mental yang baik, jika garis jiwa yang ambivalen berjalan dan bergerak secara harmonis, seakan simfoni indah orkestra handal. Maka langkah yang harus ditempuh agar simfoni tersebut mengalun indah dan harmonis adalah :
1. Atur posisi dan komposisi garis jiwa itu secara benar, dan hilangkan semua kecenderungan jiwa yang salah
2. Berikan atau tentukan arah kecenderungan jiwa secara benar dan natural.
3. Lihat ekspresinya dalam bentuk sikap dan perilaku kesehariannya
Garis jiwa yang ambivalen ada dalam diri manusia sejak ia lahir sampai ia mati, melekat, dan mewarnai semua sisi kehidupannya. Walaupun demikian, tetap ada perbedaan mendasar tentang objek dan alasan yang melahirkan garis jiwa menjadi perilaku, pada tahapan usia yang berbeda pula.
Pembentukan Kepribadian
Kepribadian terbentuk setelah melalui proses :
1. Adanya nilai yang diserap seseorang dari berbagai sumber, mungkin agama, ideologi, dan sebagainya
2. Nilai membentuk pola pikir seseorang yang secara keseluruhan ke luar dalam bentuk rumusan visinya
3. Visi turun ke wilayah hati dan membentuk suasana jiwa yang secara keseluruhan keluar dalam bentuk mentalitas
4. Mentalitas mengalir memasuki wilayah fisik dan melahirkan tindakan yang secara keseluruhan disebut sikap
5. Sikap yang dominan dalam diri seseorang secara kumulatif mencitrai dirinya adalah kepribadian
Tiga langkah merubah karakter
1. Terapi kognitif
Cara yang paling efektif untuk memperbaiki karakter dan mengembangkannya adalah dengan memperbaiki cara berfikir
Langkah :
Pengosongan, berarti mengosongkan benak kita dari berbagai bentuk pemikiran yang salah, menyimpang, tidak berdasar, baik dari segi agama maupun akal yang lurus
Pengisian, berarti mengisi kembali benak kita dengan nilai-nilai baru dari sumber keagamaan kita, yang membentuk kesadaran baru, logika baru, arah baru, dan lensa baru dalam cara memandang berbagai masalah
Kontrol, berarti kita harus mengontrol pikiran-pikiran baru yang melintas dalam benak kita, sebelum berkembang menjadi gagasan yang utuh
Doa, berarti bahwa kita mengharapkan unsur pencerahan Ilahi dalam cara berfikir kita
2. Terapi mental
Warna perasaan kita adalah cermin bagi tindakan kita. Tindakan yang harmonis akan mengukir lahir dari warna perasaan yang kuat dan harmonis
Langkah :
Pengarahan, berarti perasaan-perasaan kita harus diberi arah yang jelas, yaitu arah yang akan menentukan motifnya. Setiap perasaan haruslah mempunyai alasan lahir yang jelas. Itu hanya mungkin jika perasaan dikaitkan secara kuat dengan pikiran kita
Penguatan, berarti kita harus menemukan sejumlah sumber tertentu yang akan menguatkan perasaan itu dalam jiwa kita. Ini secara langsung terkait dengan unsur keyakinan, kemauan, dan tekad yang dalam yang memenuhi jiwa, sebelum kita melakukan suatu tindakan.
Kontrol, berarti kita harus memunculkan kekuatan tertentu dalam diri yang berfungsi mengendalikan semua warna perasaan diri kita
Doa, berarti kita mengharapkan adanya dorongan Ilahiyah yang berfungsi membantu semua proses pengarahan, penguatan, dan pengendalian bagi mental kita
3. Perbaikan fisik
Sebagaimana ahli kesehatan mengatakan bahwa dasar-dasar kesehatan itu tercipta melalui perpaduan yang baik antara tiga unsur :
1. Gizi makanan yang baik dan mencukupi kebutuhan
2. Olahraga yang teratur dalam kadar yang cukup
3. Istirahat yang cukup dan memenuhi kebutuhan relaksasi tubuh
Hadist riwayat Imam Ahmad :
Rasulullah berkata, “Inginkah kalian kuberitahu tentang siapa dari kalian yang paling kucintai dan akan duduk di majelis terdekat denganku di hari kiamat?”
Kemudian Rasul mengulanginya sampai tiga kali, dan sahabat menjawab “Iya, ya rasulullah !” Lalu rasul bersabda, “Orang yang paling baik akhlaknya.”
sumber: http://pustaka-ebook.com

tips membangun ahlak islami

Membangun Ahlak islami tidak segampang seperti membalikan telapak tangan kita.

Ada tahapan-tahapan membangun ahlak islami, tahapan-tahapan menurut pengalaman saya antara lain :
  • Selalu ingat kalau Allah selalu ada di samping kita
  • Ingat jika allah melihat semua apa yang kita lakukan
  • Ucapkan Subhanallah jika kita melihat sesuatu yang indah 
  • Ucapkan Inalilahi jika kita ataupun sodara kita terkena musibah
  • Selalu baca Astaghfirullah jika ada waktu senggang

Sekian dulu tips dari saya

wassalam

Kamis, 20 September 2012

husnudhan kepada Qadar Allah

Saat hati berkata "INGIN" ,
namun Qadar Allah SWT berkata "TUNGGU !" .....

Saat air mata "MENETES" ,
namun Allah berkata "TERSENYUMLAH"....

Saat segalanya terasa "MEMBOSANKAN",
namun Qadar Allah berkata "TERUSLAH MELANGKAH"

Bismillaaahh......

Saat kita merancang sesuatu, Allah SWT juga menentukan segala sesuatu yang dirahasiakan-Nya
Ketetapan Allah JAUH LEBIH BAIK dari yang TERBAIK, dan PALING BAIK dari rancangan kita
Dan kita sebagai hamba-Nya jangan pernah PROTES ! ataupun PUTUS ASA !

Yakinlah....
Allah ada untukku, untukmu, dan untuk kita semua
Insya Allah,,, :)

Rabu, 19 September 2012

Curahan Hatiku

Terkadang kita tidak menyadari bahwa apa yang telah di berikan Allah SWT kepada kita itulah yang terbaik,,,,,,,,

  Mungkin kita merasa hidup ini tak selalu apa yang kita inginkan,,,,,
tapi, percayalah Allah SWT telah merencanakan sesuatu yang indah untuk kita.....
Hanya saja kita selalu lupa untuk  bersyukur atas segala keni'matan yang telah diberikan Allah SWT...

Sebagian diantara kita ingat kepadaNya disaat cobaan menghampiri dan melupakan kata SYUKUR saat kita diberi kebahagiaan dan ni'matNya

"PERCAYALAH ALLAH SELALU ADA DISAMPING KITA DAN ALLAH AKAN SELALU ADA UNTUK KITA SEMUA KARNA DIA TIDAK PERNAH TIDUR !"

Tata Cara Memakai Jilbab Yang Benar

Cara Memakai Jilbab Yang Baik -Prolog
 Sebagaimana tertulis dalam Al Qur’an surat An Nur ayat 26, Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman : “Wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula)”.

Terus, apa hubungannya jilbab dengan kutipan ayat di atas? Ya, sosok wanita yang baik dalam pandangan islam adalah mereka yang memahami dan mengamalkan nilai-nilai dan ajaran Islam dalam kehidupan sehari-harinya. Salah satu amalan yang dimaksud adalah mengenakan Jilbab.

Apa itu jilbab? Menurut Wikipedia jilbab adalah pakaian terusan panjang menutupi seluruh badan kecuali tangan, kaki dan wajah yang biasa dikenakan oleh para wanita muslim. Jadi jilbab disini bukan hanya sebatas kerudung yang menutupi bagian kepala dan rambut saja. Dan yang pasti jilbab itu adalah identitas seorang muslimah. Dimana dengan jilbabnya dia akan mudah dikenali ke-muslimah-annya dan tidak akan diganggu.

Cara Memakai Jilbab Yang Baik 
Jilbab yang baik adalah jilbab yang sesuai dengan tuntunan Islam, bukan sesuai dengan mode atau trend yang berlaku di masyarakat. Apa saja syarat-syarat cara memakai jilbab yang baik? Beberapa di antaranya :


  • Menutupi aurat 
  • Jilbab lebar dan menutup dada 
  • Jilbab longgar tidak menampakkan bentuk tubuh 
  • Tidak tembus pandang 
  • Tidak memakai riasan/make up tebal 

Kesalahan Dalam Cara Memakai Jilbab 
Mengenai penggunaannya, jilbab itu sendiri bukanlah jenis jilbab atau kerudung gaul seperti fenomena yang sering kita lihat sekarang-sekarang ini. Kerudung yang digunakan haruslah syar’I dan sesuai dengan yang diperintahkan oleh Allah dan Rasulnya, baik itu dala Al Qur’an ataupun hadits. Nah, disini akan dibahas sedikit mengenai jilbab atau lebih ke gaya berbusana kaum muslimah yang seharusnya atau kita kenal dengan istilah syar’i.

Sesuai dengan sabda Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam : “Bahwa anak perempuan apabila telah cukup umurnya, maka mereka tidak boleh dilihat akan dia melainkan mukanya dan kedua telapak tangannya hingga pergelangan” (H.R. Abu Daud)”. Itu sabda Rasulullah. Tapi nyatanya sekarang, banyak para muslimah yang salah mengartikan jilbab dan gaya berbusana yang syar’i.













Berikut Kesalahan-kesalahan yang sering terjadi dalam berkerudung dan berbusana muslimah

- Kerudung tidak menutupi dada

Ini bertentangan dengan firman Allah SWT dalam Al-qur’an “.. dan hendaklah mereka menutup kain kerudung ke dadanya ” (QS. An Nur : 31)

- Rok kurang panjang (agak ngatung)

Hal ini tidak sesuai dengan hadits yang diriwayatkan oleh Imam Tarmizi dan Nasa’i, dari Ummu Salamah r.a. “”Ya Rasulullah, bagaimana dengan perempuan dan kain-kain mereka yang sebelah bawah?” Sabda Rasulullah S.A.W : “Hendaklah mereka memanjangkan barang sejengkal dan janganlah menambahkan lagi keatasnya

- Pakaian ketat dan menampakkan bentuk tubuh

Selain terlihat dan terasa sesak, ternyata pakaian yang ketat juga tidak baik untuk kesehatan. Sebuah penelitian membuktikan bahwa pakaian yang ketat menyebabkan kulit kekurangan ruang untuk bernafas. Akibat yang ditimbulkan dari mengenakan pakaian ketat – mulai dari yang teringan seperti biduran, adanya bercak ringan di bagian tubuh tertentu sampai dengan penyakit yang cukup berbahaya, seperti kemandulan dan kanker.

- Menggunakan riasan make up yang tebal.

Menggunakan riasan make up bagi seorang perempuan tidaklah dilarang, tapi anjurannya adalah ‘jangan berlebihan’ karena segala sesuatu ynag berlebihan itu tidak baik dan Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan. Selain itu, jika make up anda terlalu tebal, maka kurang sehat untuk wajah anda karena kulit wajah tidak dapat bernafas dengan baik dan menyisakan residu yang berlebihan pada wajah sehingga jika tidak telaten dapat menyebabkan jerawat di wajah. Apalagi ada beberapa muslimah yang mungkin malas berwudhu atau hanya berwudhu sekedarnya saja dengan alasan menjaga riasan wajah agar tetap awet.

- Kesalahan lainnya dalam berkerudung, diantaranya adalah tidak memakai kaos kaki, mengenakan blus yang pendek, memakai rok dengan belahan tinggi serta mengenakan kerudung yang terbuat dari bahan yang tipis/jarang.

Cara Memakai Jilbab Yang Benar – Penutup 

Demikian penjelasan singkat tentang cara memakai jilbab yang benar dan jilbab yang salah. Ikutilah yang benar dan jauhilah yang salah. Semoga bermanfaat.

Sumber Artikel : islam-download.net

Dipublikasikanartikelassunnah.blogspot.com

Minggu, 16 September 2012

Hukum Berjijab

Beberapa penanya dari wanita muslimah menyatakan keprihatinannya kepada kami tentang kenyataan banyaknya wanita muslimah yang masih enggan untuk ber-hijab (berjilbab). Dengannya mereka meminta kepada kami untuk menjelaskan tentang kewajiban berjilbab dan syarat-syarat busana muslimah yang sesuai syari’at Islam. [Redaksi]
Jawab :
Ketahuilah wahai para wanita muslimah, bahwa yang mem-bedakan antara manusia dengan hewan adalah faktor pakaian dan alat-alat perhiasan. Allah  berfirman:
Artinya : ‘Hai anak Adam, Sesungguhnya kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutup auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan dan pakaian takwa itulah yang paling baik.’ [Qs. al-A'raaf 26]
Pakaian dan perhiasan itu adalah dua aspek kemajuan dan per-adaban. Meninggalkan keduanya berarti kembali kepada kehidupan primitif yang mendekati kepada kehidupan hewani. Sedang hak milik wanita yang paling utama adalah kemuliaan, rasa malu, dan kehormatan diri. [Lihat Fiqhus Sunnah 2/209 oleh Sayyid Sabiq].
Pakaian dalam Islam bukanlah hanya sekedar hiasan yang menempel di tubuh, tetapi pakaian yang menutup aurat. Dengannya Islam mewajibkan setiap wanita dan pria menutupi anggota tubuhnya yang menarik perhatian lawan jenisnya.
Masalah berhijab (yaitu berbusana muslimah yang menutupi seluruh bagian tubuh dari kepala hingga telapak kaki) bagi wanita muslimah bukanlah masalah sepele lagi sederhana sebagaimana yang banyak disangkakan oleh masyarakat awam, melainkan masalah besar dan substansial dalam agama ini.
Ber-hijab (berjilbab) bukanlah sisa peninggalan adat atau kebiasaan wanita Arab, sehingga wanita non-Arab (wanita Indonesia) tidak perlu menirunya, begitu juga ia bukanlah masalah khilafiah, diperselisihkan ada tidaknya berhijab itu sehingga wanita muslimah bebas mengenakannya atau tidak, tetapi hijab adalah suatu hukum yang tegas dan pasti yang seluruh wanita muslimah diwajibkan oleh Allah  untuk mengenakannya.
Allah  berfirman :
Artinya : ‘Hai nabi, Katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka”. yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, Karena itu mereka tidak diganggu. dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.’ [Qs. al-Ahzab : 59].


Allah  berfirman :
Artinya: ‘Katakanlah kepada wanita yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, ….’ [Qs. an-Nûr : 31].

Dua ayat di atas telah memberikan batasan yang  jelas tentang pakaian yang harus dikenakan
oleh wanita muslimah, yaitu wajib menutup seluruh tubuhnya kecuali apa yang dikecuali oleh syariat (yang dimaksud dalam hal ini adalah wajah dan dua telapak tangan dan ini diperselisihkan oleh ulama). Ketetapan syari’at ini tidak lain adalah untuk melindungi, menjaga, serta membentengi wanita dari laki-laki yang bukan mahramnya.

BERHIJAB ADALAH IBADAH

Ber-hijab adalah ibadah, dengan ber-hijab berarti sang wanita telah telah melaksanakan perintah Allah. Melaksanakan perintah ber-hijab sama dengan melaksanakan perintah shalat dan puasa.
Barangsiapa yang mengingkari kewajiban ber-hijab dengan secara menentang berarti mengkufuri perintah  Allah  yang dapat dikategorikan sebagai murtad dari Islam. Tetapi jika ia tidak ber-hijab lantaran semata-mata mengikuti situasi masyarakat yang telah rusak – dengan tetap yakin akan wajibnya – maka ia dianggap sebagai wanita yang mendurhakai dan menyalahi perintah Allah  yang telah berfirman dalam al-Qur’an :
Artinya : ‘…. dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang Jahiliyah yang dahulu …’ [Qs. al-Ahzab : 33].

BELUM MANTAP BERHIJAB

Karena ber-hijab adalah kewajiban dari Allah, maka tidak dibenarkan seorang wanita muslimah menyatakan dirinya tidak mantap atau belum siap ber-hijab. Karena sikap ini berarti mengambil sebagian perintah Allah  dan mencampakkan yang lainnya. Padahal Allah  berfirman :


Artinya : ‘Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak (pula) bagi perempuan yang mukmin, apabila Allah dan rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. dan barangsiapa mendurhakai Allah dan rasul-Nya. Maka sungguhlah dia telah sesat, sesat yang nyata [Qs.Al-Ahzab: 36]
KESIMPULAN

1.       Ber-hijab (berjilbab) itu wajib bagi seluruh wanita muslimah.
2.       Ber-hijab yang memenuhi syarat adalah apabila hijab tersebut menutupi seluruh tubuh melainkan kecuali apa yang dikecuali oleh syariat (dan akan datang penjelasan secara lengkap tentang busana muslimah yang sesuai dengan agama).

Cara Berjilbab yang Benar Menurut Al-Quran dan As-Sunnah













Bismillah.
Di transkrip dari sebuah video, dan berikut
Transkrip Dalam Bahasa Indonesia
Cara Berhijab (Berjilbab) yang Benar Menurut Al Qur’an dan As Sunnah
Assalamu’alaikum saudariku dalam Islam …
(00:18) Saya ingin mencoba menjadikan video ini sedetail mungkin insya Alloh, terutama bagi saudari-saudariku yang berjilbab dengan cara yang keliru sehingga menimbulkan kebingungan bagi saudari-saudari kita yang lain.
(00:27) Hijab (Jilbab) bukan sekedar selembar kain yang ditutupkan di atas kepala. Hijab bukan semata-mata penutup rambut seperti dianggap oleh banyak saudari dalam Islam. Pemahaman tentang hijab yang demikian adalah SALAH.
(00:36) Jenis “Hijab” (Jilbab) yang dipakai oleh kebanyakan saudari kita dalam Islam BERTENTANGAN dengan apa yang diperintahkan oleh Alloh dan utusan-Nya Shalallahu ‘alaihi wa Sallam kepada muslimah!
(00:44) Berikut ini adalah praktik haram yang telah berkembang luas saat ini di antara para muslimah…
(00:48) Jadi saudariku, jika kalian merasa telah menjalankan salah satu dari daftar haram dalam berjilbab berikut, segeralah mengubahnya, dan takutlah kalian terhadap Alloh!
1. ADA SEBAGIAN RAMBUT YANG TIDAK TERTUTUP
2. TELINGA ATAU SEBAGIAN TELINGA TERLIHAT
3. GIWANG TERSEMBUL DARI BALIK KAIN KERUDUNG
4. LEHER TIDAK TERTUTUP SELURUHNYA
5. DADA TIDAK TERTUTUP SAMA SEKALI ATAU HANYA TERTUTUP SEBAGIAN OLEH KAIN KERUDUNG
6. KAIN KERUDUNG DAN/ATAU PAKAIAN TIPIS SEHINGGA TEMBUS PANDANG
7. MENGENAKAN MAKE-UP
8. MENCABUTI BULU ALIS
9. MENGENAKAN WEWANGIAN (PARFUM)
10. MEMPERLIHATKAN PERHIASANNYA DARI BALIK HIJAB (MIS. KALUNG)
11. MEMPERLIHATKAN KAKINYA
12. MENGENAKAN PAKAIAN ALA BARAT ATAU PAKAIAN WANITA KAFIR DENGAN MENGENAKAN KERUDUNG
13. MENGENAKAN CELANA PANJANG / CELANA KETAT SEHINGGA MEMBENTUK LEKUK-LEKUK TUBUH
14. PAKAIANNYA TIDAK SELARAS DENGAN KESEDERHANAAN JILBAB/ABAYA
15. MENYASAK TINGGI ATAU MENYANGGUL RAMBUTNYA DI BALIK KAIN KERUDUNG SEHINGGA MENYERUPAI “PUNUK UNTA” ATAU IA MELETAKKAN SESUATU DI BALIK KAIN KERUDUNGNYA YANG MENYERUPAI “PUNUK UNTA”
16. ABAYA/GAMIS YANG DIKENAKAN TERLALU BANYAK HIASAN (PITA, PAYET, DAN BERBAGAI HIASAN LAINNYA)
17. WARNA HIJABNYA TERLALU CERAH SEHINGGA MENARIK PERHATIAN LAWAN JENIS
18. LENGAN DAN/ATAU PERGELANGAN TANGANNYA TERLIHAT
19. MENGENAKAN ALAS KAKI HAK TINGGI ATAU ALAS KAKI YANG MENIMBULKAN SUARA
20. BERJALAN DENGAN CARA YANG DIBUAT-BUAT AGAR MENARIK

(02:31) Jika kalian mempraktikkan salah satu dari poin-poin yang disebutkan, segera hentikan karena adalah kewajiban bagi kalian untuk menghentikannya, karena sekarang kalian sudah tahu bahwa apa yang kalian lakukan adalah salah!
(02:39) ….dan jika kalian tidak melakukan salah satu dari poin itu, maka Alhamdulillah!!
(02:44) Tapi harap diingat saudariku, adalah kewajiban bagi kita untuk membantu dan menyarankan untuk kebaikan satu sama lain ketika seseorang melakukan kesalahan yang dilarang dalam agama kita.
(02:52) Semoga Alloh melindungi kita dan memelihara kita di jalan yang lurus. Amin Ya Mujibas Saliem!!
Sumber dari Ummu Jauza dan  Ummu Jundi Abdullah
 [az-zahra jundullah]

Model Berhijab yang Makin Dicari

Model Berhijab yang Makin Dicari
Foto: Noverita / NOVA
Kian maraknya label busana muslim di masa kini, kebutuhan akan model berjilbab juga bertambah. Pilihan karier sebagai model pun makin terbuka luas bagi mereka yang berhijab.
Hijmi Models jaLAn Syiar
Beberapa tahun lalu, model yang menggunakan jilbab harus menghadapi diskriminasi ketika masuk ke agen model biasa. “Posisi kami biasanya ditaruh di paling belakang. Jika tak ada model yang tersedia, baru kami dikontak. Bagaimana bisa maju?” kisah Ulida Yuliani , Direktur Hijmi Models. Berangkat dari pengalaman itu, “Terpikir membuat wadah khusus bagi model muslimah pada Desember 2011.”
Ternyata, mengumpulkan model berjilbab bukan pekerjaan mudah, “Banyak perempuan posturnya tinggi, tapi tidak berjilbab. Justru ini jadi tantangan tersendiri,” ujar Ulida yang mencari model berjilbab dengan tinggi minimal 176 sentimeter. Syarat lain yang diajukan Hijmi Models adalah usia 17-29 tahun dengan berat badan ideal 50-55 kg. “Di luar usia tadi, kami harus banyak memoles lagi. Kecuali jika sebelumnya sudah terbiasa jadi model,” ujar Ulida yang sudah memiliki 18 model di agennya.
Ada beberapa keunggulan model berjilbab bila dibandingkan dengan model biasa, terlebih Hijmi Models memang sudah menjalin kerjasama dengan sejumlah brand milik desainer busana muslim. “Kami punya ikatan batin yang lebih kuat karena sama-sama punya tujuan syiar. Chemistry  antara model dengan brand  juga lebih dapat,” kata Ulida lagi.
Sayang, lanjut Ulida, keberadaan agen model berjilbab yang terbilang baru ini belum bisa menembus ajang modelling  yang lebih menasional. “Kami belum bisa masuk ke Jakarta Fashion Week, misalnya. Mereka memang mencari model umum karena bisa memakai semua jenis baju.”
Kendati begitu, jangkauan pekerjaan bagi para model di Hijmi Models tetap luas. Selain membawakan busana muslim di sejumlah fashion show , baru-baru ini Ulida juga mengerahkan modelnya untuk menjadi model berbagai buku seperti Hijab in Style: Kasual, Kerja, Pesta dan Gaya Berjilbab Kerudung Segiempat .
Pada November nanti, Ulida juga akan melakukan pemotretan di Turki. “Pada April dan Mei lalu, kami ke Beijing untuk membawakan koleksi Lavieta, Unique, Rumod, dan Rumah Mode Humaira,” papar Ulida yang juga tengah menggarap hijmi.store.com, bekerja sama dengan beberapa desainer yang sudah jadi kliennya.
Bagi Ulida, mendirikan agen model khusus perempuan berjilbab memang tak hanya bisnis semata. Remaja saat ini, tuturnya, membutuhkan figur yang berbeda. “Jika dunia model dikonotasikan dengan rok mini atau tank top , ya, itulah yang akan diserap mereka. Padahal cantik tak harus serba terbuka, tertutup dan berjilbab juga bisa menarik. Ini jalan syiar, semoga jadi ibadah buat saya.”
Jika tertarik bergabung dengan Hijmi Models, lanjut Ulida, klik saja www.ulida-hijmi.blogspot.com atau tengok laman Facebook dan Twitter Hijmi. “Nanti akan ada tes lebih lanjut. Antara lain cara berjalan, make up , baca Al Quran, dan memakai jilbab.”
Foto: Ahmad Fadilah/NOVA
Zaura Models Majukan Fashion Islam
Nama Zaura Models yang didirikan oleh Ashfi Qomara (26) bersama lima temannya diambil dari nama pedang Rasulullah SAW. Ide mendirikan agen yang khusus menyediakan model berjilbab ini sesungguhnya sudah ada sejak lama, “Namun baru terealisasi pada 2011. Zaura jadi wadahnya perempuan berjilbab yang ingin jadi model,” tukas Ashfi.
Agen model, lanjut Ashfi, kebanyakan tidak menerima perempuan berjilbab. Alasannya, “Mungkin jangkauannya yang terbatas membuat agen memandang, menerima perempuan berjilbab jadi kurang menguntungkan.” Padahal, kini fashion muslimah di Indonesia sedang berkembang pesat. Indonesia juga menjadi salah satu kiblat fashion dunia untuk baju muslim. Alhasil, “Zaura hadir untuk memajukan fashion Islam di Indonesia.”
Toh, meskipun mayoritas model yang bergabung di Zaura berjilbab, Ashfi juga menerima mereka yang tidak mengenakan kerudung. Yang jelas, semua modelnya hanya memenuhi pekerjaan yang berkaitan dengan kegiatan modelling yang islami. “Yang tidak berjilbab, kan, tidak tahu bagaimana memakai jilbab. Sementara yang berjilbab bisa membantu yang tidak berjilbab. Saat manggung , kan, ganti bajunya cepat sekali,” tutur Ashfi.
Perempuan yang juga berkecimpung sebagai model ini juga menambahkan, baju-baju muslim yang diperagakan oleh model berjilbab akan tampak berbeda ketimbang diperagakan oleh model biasa. “Ini sangat penting untuk membangun citra sebuah produk, juga penting bagi model itu sendiri,” lanjut wanita yang menjabat sebagai creative director  di Inascarf.
Agar tetap memenuhi standar dunia fashion , Zaura membuat syarat tertentu bagi mereka yang ingin bergabung. Antara lain, “Harus fotogenic , bisa jalan di catwalk , dan tinggi badan minimum 172 sentimeter.” Di luar dugaan Ashfi, ternyata banyak sekali perempuan berjilbab yang berhasrat masuk dunia modelling .
Selain membuka pendaftaran lewat alamat email hello@zauramodels.com, Ashfi juga tak jarang mencari bakat langsung di lapangan. “Kadang sambil jalan-jalan, kalau melihat ada yang berpotensi jadi model langsung saya tanya. Biasanya feeling  itu muncul setelah melihat postur badannya,” papar Ashfi.
Namun jangan harap kehidupan dunia modelling itu udah. Sama seperti model pada umumnya, “Mereka harus pintar-pintar membawa diri dan kepribadian agar terus dipakai klien. Mereka juga harus mau menerima kritikan dan masukan,” ujar Ashfi yang kini sudah memiliki 20 orang model.
Foto: Dok Pribadi
Underwraps Agency
Tren agen khusus model berjilbab tak hanya menjangkiti Indonesia. Di New York, Nailah Lymus mendirikan Underwraps Agency, sebuah agen model yang ramah untuk muslimah.
Lymus yang keturunan Afrika-Amerika ini adalah muslim yang lahir di Amerika Serikat. Orangtuanya yang beragama muslim mengajarkan, berbusana islami yang baik artinya mengenakan busana cukup panjang untuk menutupi aurat. Lymus yang seorang desainer lantas menerjemahkan busana muslimnya dalam desain berwarna cerah dan model berlapis ala Harajuku. Koleksi Lymus sudah pernah dipamerkan di ajang bergengsi New York Fashion Week, September 2011 lalu. Berbagai desain berlabel Amirah Creations ini terlihat modern  dan sangat stylish .
Lama berkecimpung di dunia fashion , Lymus menyadari, keberadaan model muslimah nyaris tidak ada. Ia pun lantas membuat agen model khusus muslimah, tempat para muslimah tak harus melepaskan identitas mereka sebagai muslim untuk bekerja di industri fashion .